Bagaimana perubahan hidup memengaruhi aktivitas fisik: Sebuah studi tentang orang dewasa muda
Ini adalah ringkasan dari artikel "Jalan menuju aktivitas fisik (dalam): Peran peristiwa kehidupan kritis dan transisi dalam rekonstruksi orang dewasa muda" oleh Hannes Gropper, Jannika M. John, dan Ansgar Thiel, yang dipublikasikan di PLOS ONE pada 22 Agustus 2023.
Latar Belakang
- Aktivitas fisik (PA) adalah perilaku berfluktuasi yang dapat berubah sepanjang perjalanan hidup karena pengalaman peristiwa kehidupan dan transisi.
- Peristiwa kehidupan adalah kejadian terpisah yang mengganggu rutinitas normal, seperti pindah, lulus, atau putus cinta.
- Transisi adalah proses adaptasi dan penyesuaian jangka panjang terhadap situasi baru, seperti menjadi orang tua, memulai karier, atau pensiun.
- Peristiwa kehidupan dan transisi dapat berdampak positif atau negatif pada PA, tergantung pada sumber daya individu, strategi koping, dan dukungan sosial.
- Penelitian sebelumnya sebagian besar berfokus pada peristiwa atau transisi kehidupan tertentu, seperti kehamilan, pernikahan, atau pengangguran, dan dampaknya terhadap PA.
- Namun, ada kekurangan penelitian yang mengeksplorasi pola dan dinamika perubahan PA di berbagai jenis peristiwa kehidupan dan transisi, terutama di kalangan orang dewasa muda yang menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan hidup mereka.
Metode
- Para penulis melakukan penelitian kualitatif dengan 20 orang dewasa muda (10 pria dan 10 wanita) berusia 18 hingga 35 tahun yang telah mengalami setidaknya satu peristiwa kehidupan kritis atau transisi dalam dua tahun terakhir yang memengaruhi PA mereka.
- Para peserta direkrut dari berbagai latar belakang, seperti universitas, klub olahraga, atau platform media sosial, dan memiliki tingkat keterlibatan PA dan olahraga yang berbeda-beda.
- Para penulis melakukan wawancara semi-terstruktur dengan para peserta, menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan narasi mereka tentang perubahan PA dalam kaitannya dengan peristiwa dan transisi kehidupan mereka.
- Para penulis menganalisis data dengan menggunakan pendekatan analisis tematik refleksif, yang melibatkan identifikasi tema dan pola yang muncul dari pengalaman para peserta.
Hasil
Para penulis mengidentifikasi empat tema utama yang menangkap cara-cara untuk melakukan aktivitas fisik di antara para peserta:
- Reorientasi: Tema ini melibatkan peserta yang mengubah perilaku PA mereka karena pergeseran nilai, tujuan, atau identitas pribadi mereka. Sebagai contoh, beberapa peserta memulai atau meningkatkan PA mereka setelah menyadari manfaatnya bagi kesehatan, kesejahteraan, atau harga diri mereka. Yang lain mengurangi atau menghentikan PA mereka setelah kehilangan minat, motivasi, atau kesenangan dalam kegiatan mereka sebelumnya.
- Reorganisasi: Tema ini melibatkan peserta yang mengubah perilaku PA mereka karena perubahan dalam rutinitas, struktur, atau lingkungan mereka sehari-hari. Sebagai contoh, beberapa peserta memulai atau meningkatkan PA mereka setelah menemukan lebih banyak waktu, fleksibilitas, atau peluang dalam jadwal atau lokasi baru mereka. Yang lain mengurangi atau menghentikan PA mereka setelah menghadapi lebih banyak kendala, stres, atau gangguan dalam situasi baru mereka.
- Pemulihan: Tema ini melibatkan peserta yang mengubah perilaku PA mereka karena cedera atau penyakit fisik atau psikologis. Sebagai contoh, beberapa partisipan memulai atau meningkatkan PA mereka setelah pulih dari kondisi mereka atau menggunakannya sebagai mekanisme koping. Yang lain mengurangi atau menghentikan PA mereka setelah menderita sakit, kelelahan, atau depresi.
- Hubungan: Tema ini melibatkan peserta yang mengubah perilaku PA mereka karena perubahan dalam jaringan sosial atau interaksi mereka. Misalnya, beberapa peserta memulai atau meningkatkan PA mereka setelah menemukan teman, pasangan, atau panutan baru yang menginspirasi atau mendukung mereka. Yang lain mengurangi atau menghentikan PA mereka setelah kehilangan kontak, kepercayaan, atau kecocokan dengan teman mereka sebelumnya.
Para penulis juga menemukan bahwa perubahan PA partisipan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memoderasi efek dari peristiwa kehidupan dan transisi:
Sumber daya: Ini termasuk faktor pribadi seperti keterampilan, pengetahuan, kepercayaan diri, dan motivasi; faktor material seperti peralatan, fasilitas, dan keuangan; dan faktor temporal seperti ketersediaan dan fleksibilitas waktu.
Strategi penanggulangan**: Hal ini mencakup strategi kognitif seperti pembingkaian ulang, perencanaan, dan penetapan tujuan; strategi perilaku seperti mencari informasi, saran, atau umpan balik; dan strategi emosional seperti mengungkapkan perasaan, mencari dukungan, atau melampiaskan rasa frustrasi.
Dukungan sosial: Ini termasuk dukungan instrumental seperti memberikan bantuan praktis, nasihat, dukungan emosional seperti memberikan empati, dorongan, atau kenyamanan; dan dukungan persahabatan seperti menyediakan teman, persahabatan, atau kesenangan.
Para penulis juga mencatat bahwa perubahan PA para peserta tidak linier atau stabil, melainkan dinamis dan berfluktuasi dari waktu ke waktu, tergantung pada interaksi dari faktor-faktor ini.
Kesimpulan
Para penulis menyimpulkan bahwa peristiwa kehidupan dan transisi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku PA orang dewasa muda, tetapi arah dan besarnya dampak ini bervariasi tergantung pada